Selasa, 31 Juli 2012

Encourage saving Green land (green earth)




Hi guys,
Hopefully the situation is always good and outstanding.
we will discuss about the land, rather farmland. Agricultural land is the area of ​​land used for growing agricultural crops, like rice, corn and his friends. Which produces mainly paddy rice is used as a food base of our society.
Did you know, the island of Java which covers less than one-third of the land area of ​​Indonesia is the most fertile island in Indonesia. Agriculture on the island of Java is very good, green rice fields are beautiful scenery while providing greater investment in food in Indonesia. This situation should be maintained, is not it?

But the global development of life and the influx of modernization change the physical state of the earth and some of the island of Java in Indonesia to be more dynamic. We can not avoid globalization and moderniasi the accessibility of transportation and industrial development. But should we think are appropriate for long-term preservation of human life and most importantly, natural.
The phenomenon that is happening is the case of highway construction is being carried out from East Java province to Baten. This raises a big question. Thousands of hectares (ha) in agricultural fields displaced to build toll roads with a width of approximately 60 meters in length are not yet measurable. 1105 farm land have lossed. And in a city of 241 hectares of agricultural land is lost, can add up to another city. Can you imagine how much less oxygen in the production of rice plants.

Of course, the impact on nature is a big change. From start to narrow agricultural land, the loss of thousands of hectares of green land, and led to food is decreased. Indeed, the pros and cons of this policy is very large. Consider the benefits of policy options, while still leaving the disadvantages. But learning from other countries also need to be.
For example, South Korea again the destruction of the highway program and replaced with green areas, but why Indonesia hill green land so the road. And other phenomena, which are used in the backfill soil is a land of mountains. Well, the next mountain will also disappear. How can continue the positive end of this policy.
indeed, the economy will go up, but the environment will continue to decline.

However, development has been implemented, we hope the government can seek green land with other policies without increasing carbon emissions in the earth with a policy of reducing the green land. We are a creative must have a super way are many and great to be able to encourage saving green land.
so, economic development and accessibility running and green environment is maintained. for green environment is the lifeblood of the earth.

Keep our earth. Our Earth is our soul.

Jumat, 27 Juli 2012

traditional culture of the young fighters (jaranan)

 
Traditional art is a form of art created by community area, It contains traditions and customs that held society that housed the region. all know, Indonesia has a lot of local culture and the arts.
But in this day and age, anyone who does not like western culture / western culture?
All compete for up to date with the western lifestyle. Even the cultural affairs in the country we have far too often buried. The worst of the culture considers itself belongs only to the older generation or the generation of the ancient.



Apparently not all do. Well, here I find the traditional art of the young fighters, rather jaranan. Jaranan or horse braid is a traditional art which is owned by a number of areas, especially in Java island. associated with the mystical arts that is still a favorite in some areas in East Java as the spectacle of residents in a given day celebration today.
They (the youth) is so greatly appreciate the culture, from the age of 8-9 years old and adolescence are so skilled at playing jaranan. a phenomenon that contradicts with the youth in general are more like the modern lifestyle.
Actually, the balance in the understanding of culture is needed. the point is even though we live in an era of globalization with so many outside influences. We also have to maintain, cherish and preserve the culture that we have. Outside there is a unique arts of Indonesia. Our task is to it. Do not till for the umpteenth time we recognized the culture of other countries.
let's go, together as a youth, was proud and felt an obligation to maintain, preserve and promote traditional culture.
 

Pemuda Pejuang Budaya daerah (jaranan)

Kesenian daerah adalah bentuk peninggalan seni yang diciptakan oleh masyarakat asli wilayah tersebut yang berisikan tradisi dan adat yang dianut masyarakat yang bertempat wilayah tersebut.
Kawan, semua pasti tahu begitu banyaknya seni tradisi yang dimiliki indonesia. tidak jauh - jauh, di daerah asal kita pun memiliki seni tradisi yang cukup unik dan patut bangga akan itu.

Tapi di jaman sekarang ini, siapa yang tidak menggilai budaya western / budaya barat?
Semua bertanding untuk up to date dengan life style barat. Bahkan Urusan budaya dalam negeri pun terkadang kita sudah jauh menguburnya. Lebih Mirisnya menganggap budaya sendiri hanya milik generasi tua atau generasi jaman dulu.





Ternyata tidak semua begitu. Nah, disini saya menemukan para pemuda pejuang seni tradisional daerah,tepatnya jaranan. Jaranan atau jaran kepang merupakan kesenian tradisi onal yang di miliki oleh beberapa daerah khususnya di pulau jawa. kesenian yang berhubungan dengan mistis ini masih menjadi favorit di beberapa wilayah di jawa timur sebagai tontonan warga dalam perigatan hari hari tertentu.

Mereka (para pemuda) ini begitu sangat menghargai budaya, dari usia 8 - 9 tahun dan juga remajanya begitu terampil dalam bermain jaranan. sebuah fenomena yang bertolak dengan pemuda pada umunya yang lebih suka dengan gaya hidup modern.

Sebenarnya keseimbangan dalam memahami budaya sangat dibutuhkan. maksudnya adalah meskipun kita hidup di era globalisasi dengan begitu banyak pengaruh dari luar. Kita juga harus mempertahankan, menghargai dan melestarikan budaya yang kita miliki. Di luar tidak ada kesenian se unik Indonesia. Tugas kita adalah itu. Jangan samapi untuk kesekian kalinya budaya Kita diakui negara lain.

ayook, bersama sama sebagai pemuda, merasa bangga dan merasa mempunyai kewajiban untuk menjaga, melestarikan dan mempromosikan budaya tradisional.

Senin, 16 Juli 2012

Duta Bahasa Prov. Jawa Timur 2012







Ajang pemilihan ambassador atau duta tentunnya menjadi hal yang sangat menarik dan dinantikan oleh teman - teman yang berminat dan berpotensi di kegiatan sosial dan pageant, salah satunya aku.
Pemilihan Duta Bahasa Prov. Jawa Timur adalah ajang selanjutnya yang saya ikuti bulan Juni 2012 yang lalu. Pemilihan duta ini diadakan oleh Balai Bahasa Jawa timur dibawah pimpinan Kementrian Pendidikan dan Budaya Indonesia. Setiap provinsi di Indonesia mengadakan pemilihan ini, karena sepasang putra putri yang menjadi juara satu akan maju ke tingkat nasional untuk merebut gelar Duta Bahasa Indonesia. Bukan bahasa Indonesia, tapi Duta Bahasa se Indonesia. Cukup membuat prastice bagi siapapun yang akan menyandang gelar tersebut. Sebelum jauh ke nasional, ayok kita mengintip apa yang terjadi di pemelihan provinsi.

Dari sekian ajang pegeant yang saya ikuti seperti Duta anti Narkoba, Gatsby hair styling contest, dan yang membahana HILO green Ambassador. Pemilihan Duta Bahasa ini memberi hasil yang cukup membanggakanku, tak terkecuali semua orang yang mendukung, saya mendapat gelar Runner Up Putra Duta Bahasa prov. Jawa Timur 2012 sebagai wakil dari Airlangga University (unair) Surabaya.
Menjadi Runner Up pun bukan persoalan mudah, dari sekiat ratus pendaftar, dipilih menjadi 21 pasang finalis yang diniliai dari profil diri, foto dan karya tulis. Setelah melalui tahap itu, diadakan tes UKBI (UJI KETRAMPILAN BAHASA INDONESIA) ya semacam toefle dalam bahasa Inggris. Lalu di lanjutkkan interview ntuk menentukan 7 besar pasangan putra putri.



Numer 1, adalah numer finalis saya, tidak sia – sia nomor keberuntungan membawaku masuk 7 besar pada urutan ke-2. Selanjutnya adalah sesi tanya jawab untuk 7 pasang finalis. Sekali lagi, menurutku dari pertama hinggi tanya jawab pertanyaan kebenruntungan aku rebut. Dan akhirnya juara dua harus saya dapatkan.
Mimpi menjadi yang juara 1 memang ada, tapi mengingat bayak yang bilang yang hebat belum tentu yang nomor satu, saya sedikit lega. Meskipun terkesan berlindung dari kekecewaan. Tapi memmeang benar runner up biasanya adalah idola. Semoga benar saja.

Agenda selanjutnya adalah mempersiapkan diri di bulan bahasa untuk kunjungan ke luar kota menggantikan jara 1 yang maju di ajang nasional, rasanya sama sama berharga, tapi buatku tugasku lebih sosial, dan persiapan pada Internasional conference Bahasa.
Dan tentunya tidak akan lupa, untuk semua teman yang sudah membantu dari milihin baju, sepatu, bantu cari materi untuk belajar dan semuanya, juga orang tuaku, masih banyak lagi yang akan ku manfaatkan semua hal yang ada pada diri, dan kalian juga harus begitu, kesempatan adalah rejeki dalam bentuk penawaran, mmau atau gak kita yang menentukan. Tetap positif dalam hidup.

Don’t forget, always keep my earth, environment and sea. Kita sudah lama menganiaya bumi, waktunya memuliakan bumi.